Friday, August 29, 2008

Seputar Akhlak Rasulullah S.A.W

BismiLlah...

Tengah baca satu forum tadi, ana terjumpa satu artikel dari seorang penulis.. mengisahkan tentang akhlak seorang Nabi yang dikasihi..Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam... boleh lah baca sampai habis..

Setelah Nabi wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan umat Islam; antara percaya - tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat. Beberapa waktu kemudian, seorang arab badwi menemui Sayidina Umar ra dan dia meminta, "Ceritakan padaku akhlak Muhammad!". Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badwi tersebut menemui Sayidina Bilal ra. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.

Orang Badwi ini mulai hairan. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi?. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad?. Dengan berharap-harap cemas, Badwi itu menemui pula Sayidina Ali kwj. Ali dengan linangan air mata berkata, "Ceritakan padaku keindahan dunia ini!." Badwi ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini..." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad, sedangkan Allah telah berfirman:

“sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung!” (QS. Al-Qalam[68]: 4)

Badwi ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi yang sering disapa "Humairah" oleh Nabi ini hanya menjawab: “khuluquhu al-Qur'an (Akhlaknya Muhammad itu Al-Qur'an).” Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi itu bagaikan Al-Qur'an berjalan. Badwi ini tidak puas hati, bagaimana mungkin dia segera menangkap akhlak Nabi kalau dia harus melihat ke seluruh kandungan Qur'an. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca Surah Al-Mu'minun[23]: 1-11.


Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi, linangan air matalah jawapannya, kerana mereka terkenang akan junjungan mereka. Paling-paling mereka hanya mampu menceritakan satu fragmen yang paling indah dan berkesan dalam interaksi mereka dengan Nabi akhir zaman ini.

Kembali kepada Aisyah. Ketika ditanya, bagaimana perilaku Nabi, Aisyah hanya menjawab, "Ah semua perilakunya indah." Ketika didesak lagi, Aisyah baru bercerita saat terindah baginya, sebagai seorang isteri. "Ketika aku sudah berada di tempat tidur dan kami sudah masuk dalam selimut, dan kulit kami sudah bersentuhan, suamiku berkata, 'Ya Aisyah, izinkan aku untuk menghadap Tuhanku terlebih dahulu.'" Apalagi yang dapat lebih membahagiakan seorang isteri, karena dalam sejumput episod tersebut terkumpul kasih sayang, kebersamaan, perhatian dan rasa hormat dari seorang suami, yang juga seorang utusan Allah.

Nabi Muhammad SAW jugalah yang membuahkan kegelisahan dihati Aisyah ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah keluar membuka pintu rumah. terkejut ia bukan kepalang, melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah berkata, "Mengapa engkau tidur di sini?" Nabi Muhammmad menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku khuatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu."

Mari berkata pada diri kita masing-masing. Bagaimana perilaku kita terhadap isteri kita? Nabi mengingatkan, "berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya." Para sahabat pada masa Nabi memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka.

Buat sahabat yang lain, fragmen yang paling indah ketika seorang sahabat tersebut terlambat datang ke Majlis Nabi SAW. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul SAW memanggilnya. Rasul memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul SAW pun melipat serbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima serban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium serban Nabi. Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan serbannya untuk tempat alas duduk kita. Bahkan memperolehi lambaian tangan dari pemimpin yang kita segani sudah cukup membuatkan kita bersuka cita. Begitulah akhlak Nabi, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Dan tengoklah diri kita. Kita adalah pemimpin, bahkan untuk lingkup paling kecil sekalipun, sudahkah kita meniru akhlak Rasul Yang Mulia.

Nabi Muhammad juga terkenal suka memuji sahabatnya. Sekiranya kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu Bakarlah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah berkata, "Syaitan sangat takut dengan Umar, bila Umar melewati suatu lorong, maka Syaitan akan melewati lorong yang lain." Dalam riwayat lain disebutkan, "Nabi bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta'wil) mimpimu itu? Rasul menjawab ilmu pengetahuan." Tentang Uthman, Rasul sangat menghargai Uthman, kerana itu Utsman menikahi dua putri nabi, hingga Utsman dijuluki dgn panggilan dzun Nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. Antara hadith yg masyhur "Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya."

Lihatlah diri kita sekarang. Bukankah jika ada seorang rakan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan. Ah...ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi.

Para sahabatpun pernah ditegur oleh Allah ketika mereka berlaku tak sopan pada Nabi. Alkisah, rombongan Bani Tamim menghadap Rasul SAW. Mereka ingin Rasul menunjuk pemimpin buat mereka. Sebelum Nabi memutuskan siapa, Abu Bakar berkata: "Angkat Al-Qa'qa bin Ma'bad sebagai pemimpin." Kata Umar, "Tidak, angkatlah Al-Aqra' bin Habis." Abu Bakar berkata kepada Umar, "Kamu hanya ingin membantah aku saja," Umar menjawab, "Aku tidak bermaksud membantahmu." Keduanya berbantahan sehingga suara mereka terdengar makin keras. Waktu itu turunlah ayat:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Mendengar dan maha Mengetahui. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menaikkan suaramu di atas suara Nabi. janganlah kamu mengeraskan suara kamu dalam percakapan dengan dia seperti mengeraskan suara kamu ketika bercakap sesama kamu. Nanti hapus amal-amal kamu dan kamu tidak menyedarinya” (al-hujurat 1-2)

Setelah mendengar teguran itu Abu Bakar berkata, "Ya Rasulullah, demi Allah, sejak sekarang aku tidak akan berbicara denganmu kecuali seperti seorang saudara yang membisikkan rahsia." Umar juga berbicara kepada Nabi dengan suara yang lembut. Bahkan dikhabarkan setelah peristiwa itu Umar banyak sekali bersedekah, karena takut amal yang lalu telah terhapus. Para sahabat Nabi takut akan terhapus amal mereka karena melanggar adab berhadapan dengan Nabi.

Dalam satu kesempatan lain, ketika di Makkah, Nabi didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi'ah. Ia berkata pada Nabi, "Wahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan ubat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami" Nabi mendengar dengan sabar kata-kata tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun baginda membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi bertanya, "Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?" "Sudah." kata Utbah. Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca surat Fushilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaannya.
.

Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi berkata pada para sahabat, "Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!" Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-tiba bangkit dan berkata, "Dahulu ketika engkau memeriksa barisan di saat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qisas hari ini." Para sahabat lain terpegun, tidak menyangka ada yang berani berkata seperti itu. Dikatkan Umar langsung berdiri dan siap sedia untuk "membereskan" orang itu. Nabi melarangnya. Nabi pun menyuruh Bilal mengambil tongkat ke rumah Nabi. Siti Aisyah yang berada di rumah Nabi kehairanan ketika Nabi meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa yang terjadi, Aisyah pun semakin hairan, mengapa ada sahabat yang berani berbuat senekad itu setelah semua yang Rasul berikan pada mereka. Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi. Nabi berkata, "lakukanlah!" Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi dan memeluk Nabi seraya menangis, "Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah." Seketika itu juga terdengar ucapan, "Allahu Akbar" berkali-kali. sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sebelum Allah memanggil Nabi.

Suatu pelajaran lagi buat kita. Menyakiti orang lain baik hati maupun badannya merupakan perbuatan yang amat tercela. Allah tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita. Rasul pun sangat hati-hati karena khuaatir ada orang yang beliau sakiti. Pedulikah kita bila ada orang yang kita sakiti menuntut balas nanti di padang Mahsyar di depan Hakim Yang Maha Agung ditengah jutaan umat manusia. Jangan-jangan kita menjadi orang yang muflis. Na'udzu billah...

Nabi Muhammad ketika saat haji Wada', di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi dengan dibalut serban dan tubuh yang menggigil berkata, "Nanti di hari pembalasan, kamu akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?" Para sahabat terdiam dan ada dikalangan mereka yang menitiskan air mata. Nabi melanjutkan, "Bukankah telah kujalani hari-hari bersama kamu dengan lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan lapar bersama kamu, bukankah aku telah bersabar menghadapi kejahilan kamu, bukankah telah ku sampaikan pada kamu wahyu dari Allah...?" Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, " Ya! Benar dan kami menyaksikannya ya Rasulullah!" Rasul pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, "Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah!". Nabi meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya.

Begitulah kehidupan para Sahabat bersama Rasulullah. Tiada cacat celanya Rasulullah!, Pemurahnya Rasulullah!. Penyayangnya Rasulullah! Sopan santunnya Rasulullah! Lemah lembutnya Rasulullah! Baiknya.... Baiknya Rasulullah!. Sememangnya baginda pantas disanjung para sahabatnya, dicintai, dipuja , di tangisi permergian baginda, dirindui pula pertemuan dengan baginda, bagi mereka yang mencintai baginda.

Jauh disudut hati saya pun meminta Allah menyaksikan bahwa kita mencintai Rasulullah."Ya Allah saksikanlah betapa kami mencintai Rasul-Mu, betapa kami sangat ingin bertemu dengan kekasih-Mu, betapa kami sangat ingin menuruti semua perilakunya yang indah; semua budi pekertinya yang agung, betapa kami sangat ingin dibangkitkan nanti di padang Mahsyar bersama Nabiyullah Muhammad, betapa kami sangat ingin ditempatkan di dalam syurga yang sama dengan syurga Nabi kami. Ya Allah saksikanlah... Ya Allah, saksikanlah! Ya Allah, saksikanlah"

Rujukan Utama:

1) Sirah Ibnu Hisyam, Abd. Malik bin Hisyam.
2) Rahiqul Makhtum; Sirah Rasulullah SAW, Safiyyu Rahman Al Mubarakfuri
3) Muhammad SAW;Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber-sumber klasik, Abu Bakar Sirajuddin.

Sunday, August 24, 2008

Bicara Iman dan Wanita

Bismillahir Rahman nir Rahim..

Segala puji bg Allah yang masih mengizinkan aku masih disini. Segala puji dan Maha Suci Allah yang masih berkenan untuk mengizinkan aku menulis lagi.. Maha Mulianya Allah, Maha Kasih dan Sayang…Selawat dan salam buat Rasul junjungan S.A.W yang terlalu dirindui.. (Semoga seluruh umat yang merinduimu di beri peluang untuk bertemu dgn mu di saat perhitungan azab kelak..amin ya Allah), seluruh para sahabat r.anhum dan sesiapa jua yang mengikuti baginda S.A.W.. semoga dirahmati Allah sehingga ke hari kiamat..

Allahuakbar..dah lama tak bicara iman.. wanita dan iman lebih2 lah lagi..tak mampu untuk dipisahkan, bahkan tak elok untuk dipisahkan.. tingginya martabat seorang wanita adalah disebabkan iman dan malunya (malu sebahagian daripada iman).. mgkn ana tak layak bicara iman di kalangan para sahabat… hanya layak hadir dalam bisikan hati nurani.. tapi percayalah.. ana pun wanita, seluruh sahabat ana adalah wanita (semoga dimuliakan Allah Ta’ala)..adik2 perempuan juga ramai (dan semoga dimuliakan Allah Azza Wa Jalla). Setiap apa yang ana fikirkan menjadi sebab yang hadir dalam hati untuk dikongsi bersama. Setiap ujian dunia yang melanda fikiran wanita..kadang2 sukar untuk dielak. Memikirkan diri sendiri lebih2 lah lagi.. apatah lagi para wanitaku. Ingatlah wahai diri dan para wanitaku, hidupmu cuma sekali.. isilah ia dengan takwa dan yakinlah hanya pada Nya dirimu kembali.

Ingatlah wahai diri dan para wanitaku.. Nabi S.A.W pernah bersabda, “Aku lihat di dalam api neraka, tidak pernah aku melihatnya seperti hari ini, kerana ada pemandangan yang dasyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli neraka ialah kaum wanita." Rasulullah S.A.W ditanya: “Mengapa demikian ya Rasulullah?” Baginda menjawab: “Wanita mengkufurkan suaminya dan mengkufurkan ihsannya. Jikalau engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum merasa berpuas hati dan merasa cukup.” (Riwayat Bukhari)

Dalam hadis lain Rasulullah S.A.W bersabda, yang bermaksud: “Kebanyakan ahli neraka adalah terdiri dari kaum wanita.” Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka: “Mengapakah terjadinya sedemikian, adakah kerana mereka berzina atau membunuh anak atau kafir?” Baginda menjawab: “Tidak, mereka ini ialah mereka yang menggunakan lidah menyakiti hati suami dan tidak bersyukur akan nikmat yang disediakan oleh suaminya.” (Riwayat Muslim)

Dan lagi hadis, Rasulullah S.A.W telah bersabda: “seorang wanita yang menyakiti suaminya, maka isterinya yang bidadari berkata: “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah mengutukmu, kerana dia (suami) itu disampingmu hanyalah sebagai orang asing yang akan berpisah denganmu menuju kami.” (Riwayat Ibnu Majah). Fikirkan ia wahai kaum wanitaku, seluruh makhluk di langit dan bumi mengutuk isteri yang derhaka hatta menyakiti hati suaminya mgkn dalam sedar atau tidak. Kita yang tidak memiliki apa2 kat dunia nih sering rasa cemburu dan menyimpan perasaan dendam pada suami atas perempuan lain.. inikan pula sang bidadari syurga yang suci dan dimuliakan Allah… lagilah tak layak :(

Berjagalah.. wahai diri, wahai ibu, wahai anak, wahai ukhti.. ia jelas balasan untuk wanita dan isteri yang derhaka.. Ingatlah wahai kaum ibuku..banyak kan amal, tingkatkan taqwa, banyakkan doa, banyakkan sabar, hanya pada Allah kita kembali…dan orng yang sabar pasti menang disisi Allah… Saudaraku wanita, tingkatkan takwa.. doalah dan doa semoga dikurniakan seorang suami soleh yang mampu membimbing dan mendidik dalam menuju redha dan kasih sayang Allah. Jangan takut dan gentar jika belum bertemu jodoh, ingat lah Dia mengurus hal-hal ghaibmu yang tidak engkau ketahui.. perbaikilah dirimu, dan jaga hubungan denganNya.. ada atau tiada jodoh, bukan urusan manusia..lambat atau cepat hanya Dia yang Tahu hikmah disebaliknya.. Ingatlah, mgkn hikmahnya.. Dia sedang memperbaiki keadaan dirimu dan menebus segala dosa yang telah lalu sebelum engkau nikah.. mgkn Dia ingin memuliakan mu di saat engkau bergelar isteri kelak.. bersyukur la pada yang telah mengurniakannya.. dan mintalah pada yang Memberi….

Wahai diri dan para wanitaku, pelihara auratmu.. hiasi diri dengan akhlak sejati, doa dan menangislah dihadapannya.. sesungguhnya engkau adalah penyebab kepada dosa dunia.. fikirlah dan muhasabah la atas diri.. kepada Allah engkau akan dihadirkan.. tiada siapa yang mampu tolong di hari perhitungan amal kelak… engkau pasti dilupakan manusia saat itu, dilupakan suami, dilupakan anak2..dilupakan ibu, dilupakan ayah..dilupakan org2 tersayang.. Syahdunya.. hanya Allah tempat melutut, mengadu, merayu serta meminta di tika itu.. pertolongan dan Rahmat Allah pasti tiba di saat itu andainya engkau menyerahkan hatimu padaNya di saat kehidupan mu di dunia dahulu.. tapi engkau pasti dilupakanNya andainya tiada cinta dihatimu padaNya ketika kehidupanmu didunia dahulu.. semoga Allah memandangmu dengan pandangan Rahmat di saat itu.. dan bukan pandangan kemurkaan Nya.. semoga ya Allah….

“Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahawasanya takut kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi sangat sedikit sekali golongan kamu yang dapat melakukan demikian.” (Riwayat Al-Bazzar dan At-Tabrani)

Semoga kita digolongkan dalam golongan orang2 yang sedikit..amin ya Rabb

:: Semoga diizinkan untuk bersambung lagi, insyaAllah biizniLlah…

For the sake of ALLAH, you are invited to visit my ukhti’s blog.. care to link this site.. http://uwaish.blogspot.com/ syukran, jazakiLlah khair… semoga bermanfaat untuk para wanita.

Sunday, August 10, 2008

Kisah hati..

BismiLlah...

Segala puji hanya untuk Allah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.. dua hari yang lalu, dengan izin Allah Ta'ala ziarah sebentar ke rumah Makcik yang terletak di Puchong.. selain ziarah, tujuan utama nak bertandang ke rumah makcik adalah untuk jmpa mak (yang bercuti di sana), jmpa nenek, jmpa Mak su..dan yg paling penting nak jmpa si kecik si jantung hati tuh..sapa lagi klu bkn Safanah Aqillah...Allaahh... =) dah berapa lama tak jmpa...rasa rindu betul....

Terasa lama tak kluar rumah bila sorang2 kena tunggu bas..sorang2 naik bas...risau juga pada mulanya nak naik bas..tapi ku gagahkan juga..nak jmpa org tersayang punya pasal..ehehe..sedar tak sedar rupanya dah banyak tahun tak naik bas.. keadaan naik transport awam ke tempat keja dengan bukan ke tempat keja amat jauh beza.. ntah la napa ye.. agaknya sebab hari tuh adalah hari sabtu, hari cuti..orang pula terlalu ramai.. tak kira orang tempatan mahupun asing..ramai sungguh..Allah...kekadang terasa macam kat negara org pun ada...:( Alhamdulillah selamat sampai, jmpa jg insan yang dirindui... alhamdulillah... :)

Bercerita mengenai negara orang..tetiba teringat pulak dengan ukhti teeny yang baru sahaja memulakan kehidupan baru sebagai pelajar di bumi Medan Indonesia.. Semoga ALlah mudahkan urusan ukhti...ingat Allah selalu, pertolongan ALlah pasti tiba di kala senang dan susah..asal sahaja keyakinan tuh teguh buat Allah Azza Wa Jalla....Sebelum berlepas hari tuh, sempat sembang dengannya mengenai kehidupan yang bakal ditempuhi..huhu, ana sedih masa tuh..memikirkan bagaimana keadaannya kelak... tapi fikir dan doa pada ALlah..Allah sebaik2 penentu..Allah sebaik2 pembuat keputusan..dan Dia Mengetahui setiap urusan hamba.. pasti mengandungi hikmah yg besar di sebalik pemergiannya ke Indon... beliau sempat berbisik, "Semoga aktiviti dakwah di universiti kat sana sama baik ataupun lebih baik dengan aktiviti dakwah yang pernah dijalankan di universiti2 di Malaysia" Saya turut mendoakan supaya keadaan aktiviti dakwah di Medan universiti baik2 dan bagus2 belaka.. Masa belajar matrik dulu, beliau memang sibuk juga dengan aktiviti dakwah usrah..Alhamdulillah.. kawan2 pun baik.. setiap masa pasti adalah peringatan dari sahabat2 yang mengingatkan..syukur buat Allah...



Melepaskan beliau pergi buat saya sebak juga.. sebab tak pernah berpisah lama2 dan jauh2.. walaupun tak jauh sgt berbanding negara2 Eropah dan Afrika Selatan..tapi gap tuh tetap ada.. hehe..Semoga Engkau mudahkan urusannya di sana..amin ya Allah... 3 hari lepas, saya dihadiahkan sms dari Medan Indon berserta nombor barunya... :) rasa lega di hati namun timbul rasa risau, bila dia bagitau.."alhamdulillah, aku baru habis mendaftar tadi..tapi sedihnya sebab tengok pelajar2 Indon kat sini kurang yang pakai tudung"..eermm... saya turut risau.. tapi saya sempat berpesan supaya doa bnyk2 kat Allah supaya ditemukan sahabat2 yang baik2 di sana, jgn tinggal tahajjud..pertolongan Allah berserta tahajjud di tengah malam.... semoga Allah perkenankan doa2 mak dan doa2 saya juga buat adik2 tersayang..walau di mana mereka berada...amin Ya RABB.....